DIFUSI INOVASI KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM JAMBAN ARUM (ANTAR KE RUMAH)

 

Nama: Puput Paneo

Nim: 811421091

Kelas: C

Tugas: Promosi Kesehatan


  "DIFUSI INOVASI KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM JAMBAN ARUM (ANTAR KE RUMAH)"


Penelitian ini menggambarkan difusi inovasi kesehatan masyarakat melalui Jamban Arum Program (pengiriman ke rumah) di Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah, yang dilakukan sebagai upaya peningkatan kinerja melalui community pelayanan dan pembangunan khususnya dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Arum Program Jamban adalah program yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat Simpangkatis Kabupaten dengan dana yang bersumber dari swadaya sukarela, sehingga saat ini Program Jamban Arum sedang diusulkan sebagai salah satu inovasi daerah. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data pengumpulan dilakukan melalui wawancara dan observasi. Wawancara itu dilakukan terhadap informan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling (Kepala Kecamatan Simpangkatis dan pegawai Camat, Kepala Desa dan staf kantor desa, Kapolsek, dan kepala dinas kesehatan Simpangkatis pusat) dan teknik pengambilan sampel bola salju (pemuka masyarakat dan masyarakat penerima Program Jamban Arum di wilayah Kecamatan Simpangkatis).

Untuk mengkomunikasikan inovasi melalui sarana komunikasi pada kurun waktu tertentu dalam sistem sosial. Itu artinya bahwa difusi merupakan proses mengkomunikasikan sebuah ide atau gagasan dan/ atau metode yang dianggap baru dengan tujuan untuk melakukan pembaharuan. Berdasarkan judul penelitian ini yaitu inovasi jamban arum (antar ke rumah), maka dipilih teori difusi inovasi model Everett M. Rogers (1983). Udin Syaefudin Sa’ud (20014:29) mengungkapkan bahwa Rogers menyatakan dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu: suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggotaanggota suatu sistem sosial.
  1. Hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang Inovasi (gagasan, tindakan atau barang) yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam menerimanya.
  2. Saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada orang lain/penerima. Saluran komunikasi yang digunakan disesuaikan dengan kuantitas penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak umum dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi untuk penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.
  3. Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya inovasi yang ada. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu.
Kesehatan Masyarakat Eliana dan Sri Sumiati (2016:3) mengatakan bahwa Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948). Kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Kesehatan masyarakat adalah sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat. Tujuan Kesehatan masyarakat baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif dan adalah tiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setingitinggi baik fisik, mental, serta diharapkan berumur panjang. Jamban Arum (Antar ke Rumah) Jamban Arum (Antar ke Rumah) merupakan salah satu inovasi kebijakan dari Pemerintah Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah untuk mewujudkan masyarakatnya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat. Kebijakan ini merupakan pembuatan satu jamban satu rumah dengan menggunakan anggaran sukarela dari seluruh aparatur yang ada diwilayah Kecamatan Simpangkatis, antara lain pegawai kecamatan, pegawai Puskesmas, pegawai KUA, Polsek, perangkat desa dan lain-lain.

HASIL DIFUSI INOVASI JAMBAN ARUM 
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Udin Syaefudin Sa’ud (20014:29) mengungkapkan bahwa Rogers menyatakan “Dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu: suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial. 1. Inovasi Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat dan Kasi Pembangunan Kecamatan Simpangkatis serta para penerima Jamban Arum, Program Jamban Arum di Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah adalah yang pertama kali dilakukan dan sangat memberi manfaat bagi masyarakat. Selain itu juga, dalam mendapatkannya tidak sulit dan sudah dapat dilihat serta dicoba. Dengan demikian, dapat dianalisa bahwa indikator inovasi yang ditinjau dari lima atribut yang menandai suatu gagasan atau cara baru, dapat diketahui bahwa elemen inovasi berupa tingkat penerimaan masyarakat terhadap kebaruan inovasi dari difusi inovasi kesehatan masyarakat melalui Program Jamban Arum (Antar ke Rumah) di Kecamatan Simpangkatis.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Teori Taksonomi Bloom Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan yang Sehat

APLIKASI TEORI HBM (HEALTH BELIEF MODEL) DALAM KASUS PENYADARAN AKAN PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA