Penerapan Teori Taksonomi Bloom Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan yang Sehat
Nama : Tri Novita Jihan K. Abdurrahman
Nim : 811421198
Kelas : C (Semester 2)
Kelompok : 1 (Teori Taksonomi Benjamin Bloom Tentang Perilaku Manusia)
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
Penerapan Teori Taksonomi Bloom
Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan yang Sehat
Kata Taksonomi diambil dari bahasa Yunani Tassein yang berarti untuk mengklasifikasikan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Hampir semua (benda bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian) dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
Singkatnya taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi yang berdasarkan data ppenelitian ilmiah mengenai hal-hal yang dikelompokkan atau digolongkan dalam sistematika Konsep Taksonomi Bloom ini dikenalkan oleh Benjamin S. Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan bersama kawan-kawannya pada Tahun 1956.
Manusia dalam menjaga kelangsungan hidupnya memerlukan lingkungan sebagai sumber kehidupan. Masalah lingkungan yang umumnya terjadi biasanya dikarenakan adanya kegiatan yang menunjang kegiatan sosial ekonomi. Rusaknya ekosistem lingkungan berdampak pada kondisi kesehatan lingkungan di sekitarnya. Tidak terkecuali pemukiman yang berada di sekitar hutan. Kawasan hutan sebagai sumber produksi atau hasil hutan menjadi daya tarik bagi manusia untuk bermukim di sekitar wilayah tersebut. Kurangnya pengetahuan mengenai pemanfaatan sumberdaya sekitar maupun pengelolaan lingkungannya akan menjadi sumber masalah penurunan kualitas lingkungan yang sehat di sekitar wilayah pemukiman. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup menjadi kebutuhan dasar semua orang yang secara fisik berada dalam lingkungan kehidupan yang berubah, dalam arti terus menurunnya kualitas lingkungan. Peran serta masyarakat menjadi sesuatu yang mutlak dalam kerangka menciptakan lingkungan hidup yang sehat. https://media.neliti.com/media/publications/168118-ID-perilaku-masyarakat-dalam-pengelolaan-ke.pdf
Berikut konsep penerepan Teori Taksonomi Bloom terhadap perilaku masyarakat dalam pengendalian lingkungan yang sehat :
1. Mengingat (Tahap 1)
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula (Soekidjo, 2011). Definisi lain dikemukakan oleh WHO (World Health Organization) yaitu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Dari Undang Undang Kes RI Nomor 36 Tahun 2009 pasal 162: Upaya Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas yang sehat, baik fisik, kimia dan biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai kesehatan yang setinggi tingginya maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan lingkungan yang berkualitas adalah kesehatan lingkungan yang telah memenuhi kaidah standar yang telah ditetapkan sehingga setiap orang dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Kualitas lingkungan yang baik akan memperkecil
resiko terjadinya penurunan
kesehatan. Sarana dan prasarana juga menjadi dasar dalam pengendalian kualitas
status. Untuk menilai keadaan lingkungan, indikator yang harus diperhatikan
adalah penggunaan Air bersih, rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, dan tempat umum dan pengelolaan makanan. https://media.neliti.com/media/publications/168118-ID-perilaku-masyarakat-dalam-pengelolaan-ke.pdf
Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang faktor faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tetntang fasilitas pelayanan kesehatan dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan.
Sikap terhadap kesehatan sikap yang sehat dimulai dari diri sendiri, dengan memperhatikan kebutuhan kesehatan dalam tubuh dibanding keinginan. Praktik kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktifitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari kecelakaan.
Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sangatlah minim, berdasarkan hal tersebut dapat diprediksi bahwa masyarakat masih belum peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Kebanyakan dari masyarakat berfikir secara parsial dan hanya ingin menguntungkan diri sendiri, seperti masalah pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, pembuangan limbah rumah tangga, pencemaran air, dan lain-lain.
3. Menerapkan (Tahap 3)
Peduli lingkungan didefinisikan sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya Peduli lingkungan didefinisikan sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya (Purwanti, 2017). Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah salah satu upaya promosi kesehatan yang bertujuan agar setiap orang dapat tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat dengan menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku agar dapat menerapkan cara–cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan (Raksanagara & Raksanagara, 2016). Hal-hal yang perlu dilakukan dalam membangun karakter masyarakat dalam perbaikan sanitasi lingkungan, yakni sebagai berikut:
· Belum optimalnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya Sanitasi Lingkungan.
·
Belum optimalnya sosialisasi kepada
masyarakat perihal bagaimana menciptakan dan
meningkatkan lingkungan yang sehat.
4. Menganalisis (Tahap 4)
Perilaku seseorang dapat mempengaruhi keadaan kesehatan seseorang itu sendiri dan lingkungannya. Perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik dan lebih sejahtera dan hal tersebut akan berdampak pada kesehatan lingkungan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor pengetahuan.
Menurut beberapa penelitian, jika pengetahuan seseorang baik, maka Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya juga akan menjadi baik, dan akan berdampak baik pula untuk lingkungannya. Sehingga demikian maka bisa diketahui bagaimana perilaku masyarakat bisa mempengaruhi kesehatan lingkungannya.
5. Mengevaluasi (Tahap 5)
Menjaga kebersihan lingkungan.
· Membuang sampah pada tempatnya
Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Jadi, tidak hanya petugas kebersihan aja yang melakukannya, tapi bisa dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan.
· Melakukan pemilahan sampah sesuai jenisnya
Tempat sampah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu organik dan anorganik. Sampah organik / sampah basah adalah sampah yang bisa diolah dan dijadikan pupuk, sedangkan sampah anorganik / sampah kering adalah sampah yang tidak bisa diurai atau membusuk.
· Melakukan kegiatan kerja bakti
Menjaga kebersihan lingkungan bisa dilakukan dengan rutin mengadakan kegiatan kerja bakti atau gotong royong. Hal ini bertujuan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan mempererat hubungan antar warga, sehingga bisa mewujudkan kebersihan lingkungan bersama.
· Rajin menanam tanaman
Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, kamu bisa melakukan penghijauan juga. Makin banyak pohon dan tanaman, maka lingkungan akan terasa lebih bersih dan sejuk.
6. Menciptakan (Tahap 6)
Upaya dan tips dalam menjaga lingkungan
· Sosialisasi
Sosialisasi tentang pentingnya Sanitasi Lingkungan yaitu stop buang sampah yang bukan pada tempatnya, jangan buang air besar sembarangan (membuat jaban dalam rumah). Pada tahap sosialisasi diberikan pemahaman tentang efek samping dari buang sampah yang bukan pada tempatnya dapat menimbulkan bau yang tak sedap untuk di hirup, menyebabkan wabah penyakit yaitu penyakit diare serta dapat menimbulkan banjir yang dikarenakan tersumbatnya saluran air yang ada disekitar lingkungan kita.
· Membuang genangan air
Genangan air dapat menyebabkan adanya jentik nyamuk yang berkembang dan menghasilkan nyamuk dewasa yang mengakibatkan berbagai macam penyakit.
· Melakukan kerja bakti
Hal ini dapat membantu dalam menjaga kesehatan lingkungan secara bersama dan menjadwalkannya dengan baik agar orang-orang disekitar lingkungan kita dapat ikut bekerja sama.
Pemahaman masyarakat akan pentingnya berperilaku sehat sudah cukup baik. Namun implementasi dari hal tersebut jarang terlihat. Indikator yang perlu diperhatikan juga penggunaan air bersih, rumah sehat, sanitasi dasar dan tempat pengelolaan makanan. Maka dari itu kita sebagai masyarakat ada baiknya dapat bekerja sama untuk menjaga dan mengendalikan kesehatan di lingkungan kita.
Komentar
Posting Komentar