Pengaplikasian Theory of Planned Behavior sebagai Upaya Peningkatan Kepatuhan pada Klien Diabetes Melitus


Nama  :Sri Panessa Mantu 
 Nim    : 811421170
Kelas   : C
S1 KESEHATAN MASYARAKAT

Pengaplikasian Theory of Planned Behavior 
sebagai Upaya Peningkatan Kepatuhan pada Klien Diabetes Melitus

    TheoryofReasonedAction (TRA) atau teori tindakan beralasan pertama kali diperkenalkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). Teori ini menjelaskan bahwa perilaku (behavior) dilakukan secara individual mempunyai minat atau keinginan untuk melakukannya (behaviorintention) atau dengan kata lain minat perilaku akan menentukan perilakunya. Teori ini menghubungkan antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku (behavior). Kehendak merupakan predictor terbaik perilaku, artinya jika ingin mengetahui apa yang dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak orang tersebut (Rukmiyati dan Budiartha 2016:120).
Dalam TPB,niat ditentukan oleh tiga variabel antecedent,yaitu:
1. Attitude (sikap)
 Sikap merupakan suatu faktor dalam diri seseorang yang dipelajari untuk memberikan respon positif atau negatif pada penilaian terhadap sesuatu yang diberikan
2. Subjective Norm (Norma subjektif )
  Subjective norm (norma subjektif) merupakan persepsi seseorang tentang pemikiran orang lain  yang akan mendukungnya dalam melakukan sesuatu.
3. Perceived Behavioral Control (kontrol perilaku)
  Kontrol perilaku adalah persepsi kemudahan atau kesulitan dalam melakukan suatu perilaku.


Berikut Cara Pengaplikasian Theory of Planned Behavior sebagai Upaya Peningkatan Kepatuhan pada Klien Diabetes Melitus.

       Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang terjadi akibat kelainan sekresi atau kerja insulin dengan tanda peningkatan kadar glukosa darah.1 Diabetes sering menimbulkan komplikasi sehingga memerlukan dukungan edukasi berkaitan dengan perawatan dan pengobatan jangka panjang klien DM. Pengelolaan diabetes dapat memberikan hasil maksimal apabila dibarengi dengan kepatuhan klien terhadap terapi yang dianjurkan oleh petugas kesehatan. Keberhasilan pengelolaan penyakit ditentukan dari perilaku patuh penderita DM terhadap tatalaksana penyakit tersebut. Dengan kepatuhan yang baik, pengobatan dapat terlaksana secara optimal dan kualitas kesehatan dapat dirasakan oleh pasien.
  Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model peningkatan kepatuhan berbasis Theory of Planned Behavior klien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Gundih Surabaya. Desain penelitian studi ini adalah explanative observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitan ini adalah klien DM tipe 2 yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Gundih Surabaya dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, sikap, norma subjektif, persepsi terhadap pengendalian, niat, kepatuhan tatalaksana DM dan kadar gula darah. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis menggunakan PLS (Partial Least Square) kemudian didapatkan isu strategis dan dilakukan Focus Group Discussion (FGD)
         Hasil penelitian menunjukan bahwa:  norma subjektif dan percieved behavior control dengan nilai t-statistik sebesar = 11,356, sikap, norma subjektif dan percieved behavior control mempunyai pengaruh terhadap intensi dengan nilai t-statistik  = 13,935, intensi mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan dengan nilai t-statistik = 7,80, dan kepatuhan mempunyai pengaruh terhadap kadar gula darah dengan nilai t-statistik = 4,592.
Kesimpulan:
    Kepatuhan dalam tatalaksana dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, tingkat pengetahuan, sikap, norma subjektif, percieved behavioral control serta intensi. Melakukan pendampingan yang lebih intensif kepada pasien serta meningkatkan peran serta keluarga dalam peningkatan kepatuhan pasien DM dalam menjalankan tatalaksananya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Teori Taksonomi Bloom Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan yang Sehat

APLIKASI TEORI HBM (HEALTH BELIEF MODEL) DALAM KASUS PENYADARAN AKAN PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA

DIFUSI INOVASI KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM JAMBAN ARUM (ANTAR KE RUMAH)